BSIP Sumbar Sosialisasikan Standar Produk Olahan Gambir di Kab. Lima Puluh Kota
Kab. Lima Puluh Kota, 12 September 2023. Sesuai TUSI BSIP Sumatera Barat tim Diseminasi lakuka sinkronisasi dan koordinasi terkait standar produk olahan Gambir dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kab. Lima Puluh Kota. Tim diterima Debby Seprima, SE selaku Ka.Bid Sarana dan Prasarana Industri, Nunik Perwita Sari, ST, M. Cio selaku Subkoordinator Promosi dan Pemasaran, serta Nanda Saputra dari tim Pembinaan dan Pengawasan Industri Kab. Lima Puluh Kota.
Heru Rahmoyo E, S.TP, M.Si mensosialisasikan tusi BSIP serta rencana pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada acara HUT BSIP ke-1 Tahun di Kantor BSIP Sumatera Barat, Sukarami-Kab. Solok yang akan membahas Gambir dengan focus produk hilirisas sampai proses ekspor dengan peserta stakeholder terkait seperti dinas, petani, pelaku usaha serta praktisi lainnya.
Hal ini disambut hangat oleh Debby Seprima, SE serta mendukung adanya kegiatan mengingat banyak petani gambir disini kehilangan motivasi mengembangkan produk olahannya karena sulit mencari pasar sejak Covid-19 merebak. Untu itu Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja gencar membantu promosi produk olahan melalui berbagai acara seperti pameran dan festival budaya.
Semantara Nunik Perwita Sari, ST, M. Cio (Subkoor. Promosi dan Pemasaran) menyatakan bahwa sudah banyak produk olahan gambir yang dihasilkan petani Kab. Lima Puluh Kota, seperti: teh, kopi, sabun, dan jelly termasuk kelompok yang pernah dibina oleh BSIP/BPTP akan tetapi belum berkembang pesat dan masih terkendala masalah pasar. “Melalui FGD nanti diharapkan dapat menjadi ajang mencari solusi bersama antara semu unsur terlibat", ujar Nunik.
Selain dengan dinas terkait , tim juga mengunjungi petani gambir yaitu Kelompok Tani Setia Mandiri dan Sago Karya di Nagari Halaban, Kab. Lima Puluh Kota. Saat ini kedua kelompok yang dikenal dengan jaminan mutu dan kualitas terbaik di Kab Lima Puluh Kota mengisi pasar lokal ke Jawa, Bali dan NTT. Saat diskusi dengan kelompok tim Diseminasi mendorong untuk mengaktifkan kembali Asosiasi Gambir "Gembong Gambir" yang pernah ada. Sehingga dapat menjadi ajang berkomunikasi anatar petani dan pelaku usaha gambir dengan pemerintah yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan daya saing produk. (NIR)